Beberapa waktu yang lalu, kita dihebohkan dengan kecelakaan yang dialami salah satu anak musisi papan atas. Bukan karena kecelakaannya mungkin yang menghebohkan, melainkan korban yang dihasilkan itu loh, sampe 6 orang. Secara pribadi, gue mengucapkan turut berbela sungkawa untuk para korban. Dan untuk si anak, semoga cepet diberikan kesembuhan. Amin!
Tapi bukan itu yang mau gue tulis disini, melainkan hal yang menjadi kebiasaan anak sekarang. Meski gue gak akan menyalahkan mereka, tapi ada beberapa trend atau kebiasaan anak jaman sekarang yang menunjukkan eksistensi mereka. Istilahnya ABG Gaul gitu. Terus apa aja sih barang, kebiasaan atau hal yang menunjukkan eksistensi anak gaul jaman sekarang?
Menenteng Ponsel Keren
Kalo jaman gue dulu, pake hape aja udah keren abis. Meskipun itu levelnya 3310, atau bahkan Nokia Pisang, tapi handphone waktu itu bener - bener menyandang status bahwa loe anak super gaul. Dan ponsel jaman dulu tuh enggak banyak yang punya.
Beda sama sekarang, ponsel itu jadi salah satu identitas pergaulan. Jadi jangan heran kalo loe liat anak ingusan di toko buku nenteng BB Z10, atau anak SMP di coffee shop maenin iPhone 5. Entah latah atau kebutuhan, tapi kalau ponsel yang ditenteng enggak terlalu keren, berarti loe masuknya ke kategori anak gaul yang biasa aja.
Beberapa waktu lalu, BB malah jadi identitas pergaulan ABG. Liat aja, gimana boomingnya tiap ABG megang BB segala jenis. Eksmud yang memperuntukkan BB buat kerja, malah jadi minder karena mereka dibilang ikut - ikutan ABG. Aneh kan?
Pake Kawat Gigi Warna Warni
Kawat gigi sejatinya adalah alat kesehatan. Fungsinya jelas, untuk memperbaiki penampilan dari sisi struktur susunan gigi kita. Dan jangan heran kalo dulu orang yang pake kawat gigi justru sering diledekin, karena penampilan mereka yang cukup berbeda dari temen - temennya.
Tapi sekarang yang namanya kawat gigi justru jadi bukti bahwa loe sudah jadi anak gaul. Maka jangan heran kalo ada anak yang bela - belain pasang kawat gigi, bahkan di tempat yang tidak dianjurkan, biar giginya bisa warna - warni. Jadi nanti, kalo lagi poto narsis bisa senyum lebar sambil nunjukkin kawatnya!
Kamera DSLR
Salah satu yang ngebuat gue udah jarang maen kamera. Yups, gue gak mau dibilang ikut - ikutan anak jaman sekarang. Liat aja deh di mall, cafe, pantai ampe sekolahan, DSLR udah bertaburan. Cuma sayang, dengan kamera yang begitu kerennya, mereka enggak mempelajari cara menggunakan serta etika pemakaiannya.
Gue bukan sok pinter fotografi yeee, tapi DSLR diciptain biar loe bisa mengeksplor habis2an cara 'main-main' dengan cahaya. Dan ketika loe ngambil foto, liat tempat juga. Misal di pementasan indor, itu dilarang buat ambil foto pake lampu flash, kecuali ada ketentuan khusus. Jadi jangan sia-siain kamera jutaan, buat foto profil socmed doank. Kalo itu sih, kamera ponsel juga bisa kan?
Nah ini yang paling bahaya. Kabarnya ada komunitas, atau group di social media yang hobi majang foto speedometer kendaraan mereka pada speed tertinggi yang bisa mereka raih. Anak salah seorang pejabat yang beberapa waktu lalu kecelakaan juga pernah memajang foto seperti ini.
Jujur sih, apapun style dan trend yang mereka tunjukin gue (dan mungkin sebagian orang) enggak akan perduli. Cuma untuk trend yang menyangkut hidup orang banyak, misal foto speedometer gitu, rasanya wajar kalau kita mulai waspada. Yang ada di jalanan itu bukan cuma loe, tapi juga ada orang lain, ada anak, ibu, ayah, suami, istri yang masing - masing ditunggu keluarganya dirumah.
Jadi please, sebelum loe mau menunjukkan eksistensi loe kepada orang lain, belajarlah untuk menyadari eksistensi orang lain di sekitar loe.
No comments:
Post a Comment