Beberapa waktu yang lalu, Daihatsu melakukan petualangan dengan tema Terios 7 Wonders - Sumatera Coffee Paradise. Jadi event ini diselenggarakan sama Daihatsu untuk menjelajahi surga kopi yang berada di Sumatera melalui jalur darat dengan mengendarai mobil Terios. Dan yang membuat saya bangga, ternyata Liwa, Lampung, mendapat kehormatan untuk diakui sebagai salah satu surga kopi di Sumatera.
Buat yang belum tau, Liwa merupakan salah satu kota yang terletak di bagian barat Propinsi Lampung. Daerahnya yang berada di pegunungan membuat Liwa memiliki hawa yang sangat sejuk, dan masih terbilang alami. Selain itu, Liwa juga memiliki keindahan alam pegunungan dan laut yang masih sangat jarang terjamah tangan usil manusia. Tak heran kalau Liwa sekarang ini menjadi salah satu tujuan wisata di Lampung.
Dan yang paling terkenal dari Liwa adalah kopi Luwak nya. Kopi luwak merupakan biji kopi yang diperoleh dari kotoran luwak. Pada dasarnya, luwak hanya akan memakan kopi yang telah sangat masak, dan memiliki kualitas yang terbaik. Kemudian didalam perut luwak, kopi tersebut akan mengalami serangkaian proses fermentasi alami, baru kemudian biji kopi yang telah bersih keluar bersama kotoran luwak itu sendiri.
Mungkin bagi kebanyakan masyarakat Indonesia kopi luwak belum terlalu dikenal. Maklum saja, harga kopi luwak asli tergolong mahal bila dibandingkan dengan kopi lainnya. Selain itu, kebanyakan orang Indonesia adalah peminum kopi, bukan penikmat kopi. Bagi orang yang bukan penikmat kopi, jarang bisa merasakan citarasa khas yang muncul dari kopi luwak tersebut. Tak jarang mereka malah berkomentar, "ah rasanya sama saja kok!".
Namun lain hal bagi orang yang mencintai kopi, dan meminum kopi untuk menikmati cita rasa yang dihasilkan. Kopi luwak memiliki aroma yang lebih harum, serta cita rasa khas yang dapat membuat anda ketagihan. Dan sebagai penghasil kopi luwak terbesar di Lampung, atau mungkin Sumatera, tak heran kalau Liwa dinobatkan menjadi salah satu Coffee paradise di Sumatera.
Saya sendiri pernah melakukan perjalanan ke Liwa menggunakan mobil pribadi. Dan perjalanan menuju Liwa itu buat saya bukan rute yang mudah. Jalanan yang cukup sempit, tanjakan dan turunan yang curam, hingga jalanan rusak yang masih belum diaspal. Jadi kalau mau ke Liwa, sangat disarankan untuk menyiapkan kondisi kendaraan anda terlebih dahulu.
Pastikan kondisi mobil selalu prima! |
Posisi Liwa yang berada di 'puncak gunung', membuat mobil yang saya kendarai saat itu benar - benar harus bekerja keras untuk dapat melaluinya. Bahkan mobil saya beberapa kali mengalami overheat dan rem menjadi panas yang berakibat dengan rem terasa kosong atau blong. Terakhir, mungkin karena terlalu panas, ban mobil saya kemudian terbelah menjadi 3 bagian.
Beneran belah kan?? |
Makanya, salut untuk tim Terios yang berhasil menaklukkan medan menuju liwa tersebut. Gak cuma itu, mereka juga sukses menempuh semua medan berat di perjalanan menaklukkan Sumatera. Terbukti, dari ujung Sumatera paling selatan, mereka sukses sampai di titik 0 km di Sabang. Beneran salut deh, terbukti sudah kalau Terios itu mobil sahabat petualang yang tangguh di segala medan!
Gagah menerobos medan berat |
Hajar mas bro, tangguh nih! |
Ahh segini doank sih cetek :D |
Seandainya ada waktu lagi, dan kalau saja punya mobil setangguh Terios, saya pasti mau ke Liwa lagi. Gak cuma Liwa, mungkin saya juga mau bikin perjalanan 7 Wonders ala saya sendiri, hunting foto landscape dan menikmati keindahan alam yang tersebar luas di seluruh Nusantara.
Saya pergemar kopi, tapi belum pernah cobain minum kopi luwak. :D
ReplyDeleteKe liwa mas, beli langsung di pusatnya
Deletehehehe