December 12, 2012

Timnas Sepakbola Indonesia, Antara Olahraga dan Kebanggaan

Kemaren gue baru aja beli jersey Real Madrid. Iya, gue beli nya yang KW Thailand Grade Ori blablabla itu. Alhamdulillah barangnya bagus walau gak asli. Lagian gue tipe pemakai barang yang gue suka, bukan pemakai brand.

Terus kenapa Real Madrid? Sejatinya sih gue fans 3 klub di 3 liga. Manchester United, Juventus dan Real Madrid. Dan gue pilih beli jersey Madrid putih alasannya simpel, gue suka warnanya yang sederhana dan terkesan elegan. Udah, gitu doank.

Ngomongin sepakbola, gue jadi miris berkaca pada sepakbola negeri sendiri. Loe boleh liat ke setiap media berita olahraga yang lagi bahas sepakbola dalam negeri. Perasaan gak ada beresnya. Mulai dari keributan di lapangan, perang antar suporter, sampe kisruh kepemimpinan di tingkat pengurus.

Jujur aja, gue gak terlalu ngerti sepakbola. Bahkan gue sebatas suka, bukan fanatik. Tapi gue gak pernah abis pikir sama orang - orang yang membawa 'level' sepakbola ini ke level yang berlebih, dan ampe menyimpang gitu.

Coba loe liat, di lapangan pertandingan liga dalam negeri, entah liga A atau liga B, pasti sering ada yang namanya keributan. Mulai yang saling pukul, ampe gebukin wasit rame - rame. Pernah gak loe liat wasit sepakbola didorong - dorong, atau di toyor kepalanya gitu? Itu cuma ada di Indonesia!

Kalo di liga profesional di luar sana, pemaen marah - marah itu wajar. Emosional itu normal. Tapi apa pernah mereka dorong - dorong wasit? Nyentuh wasit aja kartu kuning, apalagi ngedorong. Di luar sana peraturannya tegas, lagian para pemain mentalnya udah profesional. Mereka menuruti peraturan, dan menjunjung sportifitas. Salut deh buat mereka!

Gak cukup disitu, suporter klub di Indonesia juga mulai berlebihan. Entah mereka mau keliatan keren, atau mau niru konsep hooligan yang ada di negara sepakbola sana, gue gak ngerti. Mulai dari tawuran, saling serang, saling ejek, sampe pembantaian. Masih inget kan kejadian di Senayan dulu dimana beberapa suporter tewas karena dimasa?
sumber : supersoccer.co.d
Emang, di luar negeri sana juga ada yang namanya rivalitas, dan perselisihan antar suporter. Madrid vs Barca, Man City vs Man Utd, dan laennya. Tapi perasaan gue gak lebay amat. Oke, emang yang agak ekstreem juga ada. Contohnya liat aja derby Manchester kemaren, Ferdinand dilempar koin sampe berdarah. Atau suporter yang masuk lapangan mencoba nyerang pemaen Man Utd. Tapi itu cuma oknum, minoritas. Gak kaya disini yang hampir separoh stadion gebukin 1 suporter ampe tewas.

Ternyata gak cuma di level bawah yang terjadi kisruh. Di level atas, carut marut kepemimpinan tambah parah. Mulai dari rebutan kekuasaan, saling membela kepentingan, sampe politik dibawa - bawa. Come on, ini olahraga, gak usah lah dibawa - bawa ke tanah politik. Gak cukup apa dunia politik di kotori, sampe harus mencoreng dunia olahraga juga?

Jujur aja, kita harus mengakui bahwa prestasi olahraga kita di bidang sepakbola agak minim. Gak terlalu bersinar seperti badminton (yang kini mulai meredup juga). Tapi biar gitu, Timnas kita itu adalah sebuah representasi kebanggaan masyarakat Indonesia. Menang atau kalah, kita selalu dukung mereka. Malah beberapa tahun lalu, sempet muncul jargon, "Menang atau kalah, GARUDA tetap didadaku!".
Sampai kapan mau dualisme gini? (sumber:mediaindonesia.com)
Sekarang ditengah carut marut gini, boro - boro mo dukung timnas, lah timnas yang mana aja gue bingung. Entah PSSI, atau KPSI, masing masing punya timnas sendiri. Seakan mereka lupa kalau mereka berada di bawah naungan satu bendera Merah Putih. Terakhir di AFF kemaren, satu - satunya alasan gue nonton di tipi adalah statement Andik, "kalian boleh benci PSSI, tapi tolong jangan benci timnas".

Seriously, sepakbola itu olahraga yang menjadi kebanggaan bangsa. Bukan, bukan karena prestasi atau piala yang mereka bawa. Terserah loe mau dukung Persija, Persib, Persebaya, Mitra Kukar, Persipura, atau Sriwijaya. Tapi ketika timnas berlaga, kami semua berteriak satu suara. "Garuda di dadaku, menang atau kalah kami akan ada untukmu".

Dan untuk para pemimpin diatas sana, tolong jangan rebut kebanggaan itu dari kami. Karena cuma itu yang kami punya..

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...